Hidup Bagaikan Roda yang Berputar, Benarkah?
Di dalam kehidupan benar memang banyak lika-liku yang harus kita jalani sebagai suatu proses hidup menuju kedewasaan. Terkadang proses yang harus kita lalui membuat kita depresi dan membuat kita terjatuh begitu dalamnya, namun harapanya keadaan demikian membuat kita lebih bersemangat untuk maju kedepan, menatap masa depan yang lebih cerah, bukankah pendaki gunung sesekali melewati lembah untuk menuju puncak tertinggi?
Ada berkata hidup bagaikan roda yang
berputar, jika boleh saya mengatakan perumpamaan ini harus di ubah,
mengapa demikian? Apakah ketika anda jatuh anda kembali pada titik
sebelum memulai usaha tersebut? Pasti tidak. Ketika anda jatuh anda
akan berada diatas kejatuhan sebelumnya artinya anda tak akan pernah
berada pada posisi yang sama. Sebagai contoh seorang rekan saya yang
beberapa kali mengalami kegagalan, pada saat usianya 20 tahun dia
merintis sebuah bisnis multi level marketing dan berakhir
dengan kegagalan pada usianya 21 tahun. Ketika dia mengalami kegagalan
atau jatuh, dia tak akan kembali kepada fase awal pada saat umur 20
tahun dia. Setidaknya dalam 1 tahun tersebut dia punya bekal (pengalaman
bisnis) untuk kehidupan bisnis selanjutnya.
Roda yang berputar akan kembali
kepada dasar dimana dia pertama kali berada, artinya tidak akan ada
membawa manfaat selama dia mengalami kegagalan. Hal ini lah yang membuat
beberapa orang mengaggap kegagalan itu sebagai suatu hal yang sangat
luar bisa besar. Seharusnya kegagalan di pandang sebagai proses hidup
yang semua orang pasti pernah mengalaminya, dan kegagalan membawa
keberhasilan jika kita menikmatinya dan menjadikannya sebagai motivator.
Seperti apa yang saya singgung
diatas bukankah pendaki gunung sesekali melewati lembah untuk menuju
puncak tertinggi? Jika saya boleh menyarankan sebenarnya “Hidup bagaikan
pendaki gunung” terkadang naik dan terkadang turun kelembah hingga pada
akhirnya berada pada puncaknya. Dari filosofi ini dapat dikatakan bahwa
seorang pendaki akan mengalami rintangan menuju puncak gunung yaitu
lembah-lembah namun tentunya lembah tersebut tidak serendah kaki gunung
(dasar) dan pada akhirnya menuju puncak tertinggi dari
rintangan-rintangan yang ada.
Mulai sekarang ubahlah persepsi anda
ketika anda mengalami kegagalan, jangan katakan anda lagi berada pada
dasar roda, tapi anda berada pada lembah pegunungan dan anda ingin
menuju puncak tertinggi gunung kehidupan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar